Rabu, 02 Mei 2012

Katak Hidangan Lezat?


www.smkn1-rotabayat.sch.id smkn1rotabayat.blogspot.com

Pernah merebak bisnis katak, terutama katak hijau untuk dikonsumsi sebagai makanan. Apa sebenarnya hukum makan hewan amfibi ini?
Jawab:
Katak termasuk hewan yang dilarang dibunuh, dan di antara kaedah yang ditetapkan ulama : hewan yang dilarang dibunuh haram untuk dimakan. Kaedah ini tentunya difahami dari nas-nas shahih.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk membunuh burung Hud hud, katak, semut, burung Shurad dan lebah. Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, berkata,
“Rasulullah n melarang dari membunuh burung Shurad, katak, semut dan burung Hudhud.”(HR. Ibnu Majah no. 3223 dishahihkan Al-Albani dalam Irwa`ul Ghalil (8/143)
Dalam riwayat lain dari hadits Ibnu Abbas z, ia berkata,
“Sesungguhnya Nabi n melarang membunuh empat jenis hewan: semut, lebah, burung Hudhud, dan burung Shurad.” (HR. Ahmad 1/332, Abu Dawud no. 5267, Ibnu Majah no. 3224, Abdurrazzaq 4/451, dan al-Baihaqi 5/214. Hadits ini dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam al-Irwa’, 8/2490)
Dua hadits shahih  diatas memberikan faedah diharamkannya membunuh semut, lebah, katak, burung hud hud dan burung shurad.
Diambil pula faedah oleh para ulama diharamkannya memakan hewan-hewan yang dilarang dibunuh tersebut karena seandainya hewan tadi halal dimakan tidak mungkin diharamkan untuk membunuhnya.
Jumhur ulama berpendapat diharamkannya semua hewan di atas, kecuali semut maka keharamannya secara ijma’. Allahu a’lam.
Burung Shurad adalah seekor burung yang berkepala dan berparuh besar, memiliki bulu yang besar, setengahnya berwarna putih dan setengahnya lagi berwarna hitam. (an-Nihayah, Ibnul Atsir, 3/21)
Syaikh Abdul ‘aziz Ar-Rajihi memberikan faedah tentang burung Shurad, ia adalah burung kecil yang sebagiannya berwarna hitam dan ada warna kemerahan, burung ini biasa memangsa burung-burung kecil, dikenal pula dengan nama Shobro. (Al-Ifham (2/402)
Larangan membunuh katak juga disebutkan dalam hadits Abdurrahman bin Utsman Al-Qurasyradhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang tabib bertanya kepada Nabi n tentang katak yang dijadikan sebagai obat dan Nabi n melarang membunuhnya. (HR. Ahmad 3/453, Abu Dawud no. 5269, Ibnu Abi Syaibah 5/62, ‘Abd bin Humaid no. 313. Hadits ini dinyatakan sahih olehal-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 6971)
Asy-Syaukani t berkata, Padanya terdapat dalil haramnya memakan katak, setelah diterimanya kaidah bahwa larangan membunuh berkonsekuensi larangan memakannya.”(Nailul Authar)
Al-Khaththabi t menerangkan, “Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa katak itu haram dimakan.” (Aunul Ma’bud)

Katak dan Permata


    www.smkn1-rotabayat.sch.id smkn1rotabayat.blogspot.com
    Pada suatu masa, ada seorang wanita yang telah menjanda dan memiliki dua orang putri. Putri tertua memiliki wajah dan perangai yang sangat mirip dengan ibunya sehingga orang sering berkata bahwa siapapun yang melihat putri tertua tersebut, sama dengan melihat ibunya. Mereka berdua mempunyai sifat jelek yang sama, sangat sombong dan tidak pernah menghargai orang lain.

    Putri yang termuda, merupakan gambaran dari ayahnya yang telah meninggal, sama-sama memiliki sifat baik hati, senang membantu orang dan sangat sopan. Banyak yang menganggap bahwa putri termuda adalah wanita yang tercantik yang pernah mereka lihat.
    Karena kecenderungan orang untuk menyukai hal yang sama dengan diri mereka, ibunya menjadi sangat sayang kepada putri yang tertua, sedangkan putri yang termuda diperlakukan dengan buruk, putri termuda sering disuruhnya bekerja tanpa henti dan tidak boleh bersama mereka makan di meja makan. Dia hanya diperbolehkan makan di ruang dapur sendiri saja.

    Putri yang termuda sering dipaksa dua kali sehari untuk mengambil air dari sumur yang letaknya sangat jauh dari rumah mereka. Suatu hari ketika putri yang termuda berada di mata air ini, datanglah seorang wanita tua yang kelihatan sangat miskin, yang memintanya untuk mengambilkan dirinya air minum.

    "Oh! ya, dengan senang hati," kata gadis cantik ini yang dengan segera mengambil kendinya, mengambil air dari tempat yang paling jernih di mata air tersebut, dan memberikan kepada wanita itu, sambil membantu memegang kendinya agar wanita tua itu dapat minum dengan mudah.

    Setelah minum, wanita tersebut berkata kepada putri termuda:

    "Kamu sangat cantik, sangat baik budi dan sangat sopan, saya tidak bisa tidak memberikan kamu hadiah." Ternyata wanita tua tersebut adalah seorang peri yang menyamar menjadi wanita tua yang miskin untuk melihat seberapa jauh kebaikan hati dan kesopanan putri termuda. "Saya akan memberikan kamu sebuah hadiah," lanjut sang Peri, "Mulai saat ini, dari setiap kata yang kamu ucapkan, dari mulutmu akan keluar sebuah bunga atau sebuah batu berharga."

    Ketika putri termuda yang cantik ini pulang kerumah, dimana saat itu ibunya memarahinya karena menganggap putri termuda tersebut terlalu lama kembali dari mengambil air.

    "Saya minta maaf, mama," kata putri termuda, "karena saya terlambat pulang."

    Saat mengucapkan kata itu, dari mulutnya keluarlah dua buah bunga, dua buah mutiara dan dua buah permata.

    "Apa yang saya lihat itu?" kata ibunya dengan sangat terkejut, "Saya melihat mutiara dan permata keluar dari mulutmu! Bagaimana hal ini bisa terjadi, anakku?"

    Untuk pertama kalinya ibunya memanggilnya dengan sebutan 'anakku'.

    Putri termuda kemudian menceritakan semua kejadian yang dialami secara terus terang, dan dari mulutnya juga berturut-turut keluarlah permata yang tidak terhitung jumlahnya.

    "Sungguh mengagumkan," kata ibunya, "Saya harus mengirim anakku yang satu lagi kesana." Dia lalu memanggil putri tertua dan berkata "Kemarilah, lihat apa yang keluar dari mulut adikmu ketika dia berbicara. Apakah kamu tidak ingin memiliki hal yang dimiliki adikmu? Kamu harus segera berangkat ke mata air tersebut dan apabila kamu menemui wanita tua yang meminta kamu untuk mengambilkan air minum, ambilkanlah untuknya dengan cara yang sangat sopan."

    "Adik termuda pasti sangat senang melihat saya mengambil air dari mata air yang jauh," katanya dengan cemberut.

    "Kamu harus pergi, sekarang juga!" kata ibunya lagi.

    Akhirnya putri tertua berangkat juga sambil mengomel di perjalanan, sambil membawa kendi terbaik yang terbuat dari perak.

    Tidak lama kemudian dia tiba di mata air tersebut, kemudian dia melihat seorang wanita yang berpakaian sangat mewah keluar dari dalam hutan, mendekatinya, dan memintanya untuk mengambilkan air minum. Wanita ini sebenarnya adalah peri yang bertemu dengan adiknya, tetapi kali ini peri tersebut menyamar menjadi seorang putri bangsawan.

    "Apakah saya datang kesini," kata putri tertua dengan sangat sombong, "hanya untuk memberikan kamu air? dan kamu pikir saya membawa kendi perak ini untuk kamu? Kalau kamu memang mau minum, kamu boleh meminumnya jika kamu merasa pantas."

    "Kamu keterlaluan dan berlaku tidak sopan," jawab sang Peri, "Baiklah, mulai sekarang, karena kamu sangat tidak sopan dan sombong, saya akan memberikan kamu hadiah, dari setiap kata yang kamu ucapkan, dari mulutmu akan keluar seekor ular atau seekor katak."

    Saat dia pulang, ibunya yang melihat kedatangannya dengan gembira menyambutnya dan bertanya:

    "Bagaimana, anakku?"

    "Bagaimana apanya, ma?" putri tertua menjawab dengan cara yang tidak sopan, dan dari mulutnya keluarlah dua ekor ular berbisa dan dua ekor katak.

    "Oh! ampun," kata ibunya; "apa yang saya lihat ini? Oh! pastilah adik mu yang sengaja telah merencanakan kejadian ini, tapi dia akan mendapatkan hukumannya"; dan dengan segera dia berlari mendekati putri termudanya dan memukulnya. Putri termuda kemudian lari menjauh darinya dan bersembunyi di dalam hutan yang tidak jauh dari rumahnya agar tidak mendapat pukulan lagi.

    Seorang anak Raja, yang baru kembali dari berburu di hutan, secara kebetulan bertemu dengan putri termuda yang sedang menangis. Anak Raja tersebut kagum akan kecantikan putri termuda kemudian bertanya mengapa putri tersebut sendirian di dalam hutan dan menangis terisak-isak.

    "Tuanku, ibu saya telah mengusir saya dari rumah."

    Saat itu, anak Raja melihat lima atau enam mutiara dan permata keluar dari mulut putri termuda, dia menjadi penasaran dan meminta putri termuda menceritakan mengapa dari mulutnya keluar permata saat berkata sesuatu. Putri termuda kemudian menceritakan semua kisahnya, dan anak Raja tersebut menjadi bertambah kagum akan kebaikan hati dan kesopanan tutur kata putri termuda. Anak Raja menjadi jatuh hati pada putri termuda dan beranggapan bahwa putri termuda sangat pantas menjadi istrinya. Anak Raja akhirnya mengajukan lamaran dan menikahi putri termuda.

    Sedangkan putri tertua, membuat dirinya sendiri begitu dibenci oleh ibunya sendiri karena kelakuannya yang sangat buruk dan di usir keluar dari rumah. Putri tertua akhirnya menjadi terlantar karena tidak memiliki rumah lagi, dia lalu masuk ke dalam hutan dan mulai saat itu, orang tidak pernah mendengar kabar tentangnya lagi.
www.smkn1-rotabayat.sch.id smkn1rotabayat.blogspot.com

Katak Ajaib Yang Memangsa Ular Berbisa !



www.smkn1-rotabayat.sch.id smkn1rotabayat.blogspot.com


Fenomena Alam Nan Aneh

Seekor katak tertangkap kamera sedang memakan seekor ular di China. Fenomena alam luar biasa langka yang dapat ditangkap oleh kamera. Pasalnya, yang umum terjadi adalah ular memakan katak dan bukan sebaliknya.

Foto katak gunung yang sedang memakan ular berbisa Jerdon, berhasil diabadikan oleh seorang wisatawan yang berkunjung ke Qingcheng Mountain Park di Sichuan, China tengah.

Ran Longzhong, yang berasal dari Chongqing, mengungkapkan kepada IC Media bahwa ia nyaris tak dapat mempercayai penglihatannya dan ia senang dapat mengabadikan fenomena alam tersebut dalam bentuk foto.

"Saat itu saya sedang berjalan-jalan di gunung, tiba-tiba saja saya melihat seekor katak sedang memakan ular dan ular itu ternyata masih hidup dan meronta-ronta," tukasnya.

"Dalam waktu lima menit saja, katak itu dapat memakan habis ular tersebut. Sulit dipercaya seekor ular predator dapat dikalahkan oleh mangsanya."

Keheranan yang sama pun dilontarkan oleh ahli hewan. Mereka mengakui bahwa fenomena alam katak memakan ular itu tak pernah terdengar

Artikel Motivasi : Ikan, Katak dan Air


www.smkn1-rotabayat.sch.id smkn1rotabayat.blogspot.comhttp://indahkeluargaku.blogspot.com/2012/03/artikel-motivasi-ikan-katak-dan-air.html 



Artikel motivasi kali ini saya comot dari tetangga sebelah El Princed'Hoolique. Semoga bermanfaat...

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang istirahat duduk di tepi sungai. Ayahnya kemudian mengambil persediaan air dan meminumnya. " Bismillah...Alhamdulillah...air ini nikmat sekali. " Sang Ayah berkata kepada anaknya, Air ini ciptaan Allah yang luar biasa, dia bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga. Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup, tanpa air semua makhluk hidup akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya nikmat sekali, ciptaan Allah yang luar biasa, bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga, dan sumber kehidupan makhluk hidup, serta tanpa air semua makhluk hidup akan mati. Ikan itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air ? Aku telah mendengar percakapan manusia yang luar biasa tentang air.” Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air dan bertemu dengan temannya Si Katak.

Kepada Katak Si Ikan ini menanyakan hal serupa, “Katak.. tahukah kamu diimanakah air ?” Katakpun tertawa dan menjawab , “Tak usah gelisah temanku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, air itu luar biasa, sumber kehidupan dan tanpa air kita akan mati. Tetapi untuk mengetahuinya mari ikut denganku" Si katak melompat ke atas daun teratai diikuti oleh ikan. 

"Hap...hap...hap aku disini tidak bisa bernafas." kata ikan, dan ikanpun melompat kembali ke air sungai. Akhirnya ikan tersebut memahami apa itu air, dan air itu memang luar biasa dan sumber kehidupannya. Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan, Mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, Padahal ia sedang menjalaninya dan menyelaminya, Bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.

Nikmat Allah itu seperti air di sekeliling ikan, sangat banyak melingkupi kehidupan kita,sehingga kita kadang tak sadar bahwa semuanya adalah nikmat-Nya. Kita mengeluh mendapat musibah, Padahal kita tidak pernah bersyukur atas nikmat yang tak terhingga. Kita merasakan nikmat sehat bila kita sakit, Kita merasakan nikmat kaya, setelah kita jatuh miskin, Kita merasakan nikmat kebersamaan setelah orang dekat kita tiada, Seperti ikan merasakan nikmat air ketika dia di daratan.

Firman Allah : “ Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zholim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah).” (QS Ibrahim ayat 34) Kebahagiaan itu tidak bisa dicari, Kebahagiaan itu tidak ada di luar diri, Kebahagiaan itu ada di dalam diri. Kebahagiaan adalah sikap bijaksana kita menghadapi setiap keadaan , Baik nikmat maupun musibah kita bisa menikmati dengan kebahagiaan. Kebahagiaan ada bila sikap IKHLAS, SYUKUR dan SABAR ada di dalam diri.

Seperti Syaikh Ibnu Taimiyah yang tetap bahagia walaupun telah diasingkan dan dipenjara. Beliau berkata “ Dipenjara aku berkholwat (mendekatkan diri kepada Allah), diasingkan aku tamasya, dibunuh aku syahid .“ Atau seperti Ummu Sulaim yang kehilangan anaknya pada waktu Abu Thalhah suaminya pergi menghadap Rasulullah, tetapi beliau tetap bahagia.

Ummu Sulaim berkata kepada seluruh keluarganya: "Janganlah engkau semua memberitahukan hal kematian anak itu kepada Abu Thalhah, sehingga aku sendirilah yang hendak memberitahukannya nanti." Pada waktu suaminya datang dan bertanya "Bagaimanakah keadaan anakku?" Ummu Sulaim menjawab: "Ia dalam keadaan yang setenang-tenangnya." Kemudian Ummu Sulaim menyiapkan makan malam untuknya dan ia pun makan dan minumlah. Selanjutnya dia memperhias diri dengan sebaik-baik hiasan yang ada padanya dan bahkan belum pernah berhias semacam itu sebelum peristiwa tersebut. Selanjutnya Abu Thalhah bermesraan dengan isterinya dan menyetubuhinya. Sewaktu Ummu Sulaim telah mengetahui bahwa suaminya telah kenyang dan selesai melampiaskan hasratnya, ia pun berkata kepada Abu Thalhah: "Bagaimanakah pendapat kanda, jikalau sesuatu kaum meminjamkan sesuatu yang dipinjamkannya kepada salah satu keluarga, kemudian mereka meminta kembalinya apa yang dipinjamkannya. Patutkah keluarga yang meminjamnya itu menolak untuk mengembalikannya benda tersebut kepada yang meminjaminya?" Abu Thalhah menjawab: "Tidak boleh menolaknya - yakni harus menyerahkannya."

Kemudian berkata pula Ummu Sulaim isterinya: "Nah, perhitungkanlah bagaimana pinjaman itu jikalau berupa anakmu sendiri?" Abu Thalhah lalu marah dan berkata: "Engkau biarkan aku tidak mengetahui - kematian anakku itu, sehingga setelah aku terkena kotoran (maksudnya kotoran bekas bersetubuh), lalu engkau beritahukan hal anakku itu padaku." Abu Thalhah lalu berangkat sehingga datang di tempat Rasulullah s.a.w. lalu memberitahukan segala sesuatu yang telah terjadi, kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Semoga Allah memberikan keberkahan kepadamu berdua dalam malam mu itu." Kemudian Ummu Sulaim hamil, dan setelah lahir diberi nama Abdullah oleh Rasulullah SAW.

Jadi... Kita bisa IKHLAS, BERSABAR dan selalu BERSYUKUR… Apabila kita FOKUS atas NIKMAT Allah yang BANYAK BUKAN atas SATU NIKMAT Allah yang diambil-Nya. Wallahu a’lam bishowab...
Sepertiga Species Katak Indonesia Tidak Ada di Dunia
Ema Nur Arifah - detikBandung

www.geocities.com
Bandung - Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya dibandingkan negara-negara lainnya. Misalnya dilihat dari species katak yang ada di Indonesia. Di mana sepertiga jenis katak di Indonesia tidak ada di dunia.

Herpetolog dari ITB Djoko Tjahyono Iskandar mengatakan di Indonesia terdapat 250 species katak, sepertiga dari jumlah tersebut hanya ada di Indonesia.

Djoko mencontohkan beberapa species katak yang ada di Indonesia. Misalnya jenis Limnonectes Blythi yang merupakan katak terbesar di Indonesia dan terbesar kedua di dunia. Katak ini berasal dari Sumatera dengan ukuran 30 centimeter. Termasuk juga dua dari tiga species katak terkecil di dunia ada di Indoesia.

Species katak lainnya adalah katak merah atau Leptophryne Cruentata yang ada di Gunung Gede Pangrango. Selain itu, satu-satunya katak yang tidak berparu-paru, Barbourula Kalimantanensis, ditemukan tahun 1978 di Kalimantan. Katak ini secara resmi tidak dilindungi oleh pemerintah tapi disimpan di cagar alam di Kalimantan.

Dalam diskusi Forum Konservasi Satwaliar Indonesia (Foksi) di Kebun Binatang Bandung, Jumat (27/02/2009) Djoko yang sudah meneliti katak selama 30 tahun ini mengatakan dalam setiap ekspedisi yang dilakukannya selalu ditemukan data species katak baru. Setiap daerah memiliki jenis species yang berbeda-beda dengan jumlah yang juga berbeda.

Di Indonesia, Sumatera memiliki jumlah species katak terbanyak yaitu 100 lebih species. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar dibandingkan species katak di Eropa yang hanya memiliki 50 species katak.

Katak sendiri memiliki habitat yang berbeda tak hanya di tempat lembab tapi juga tempat kering misalnya katak pohon. Untuk katak Indonesia didominasi dengan warna coklat dan coklat tua.

Ketika disinggung apakah Indonesia memiliki jumlah katak terbesar di dunia, Djoko mengatakan belum ada penelitian tentang itu.(ema/ema)Sepertiga Species Katak Indonesia Tidak Ada di Dunia Ema Nur Arifah - detikBandung Share www.geocities.com Bandung - Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya dibandingkan negara-negara lainnya. Misalnya dilihat dari species katak yang ada di Indonesia. Di mana sepertiga jenis katak di Indonesia tidak ada di dunia. Herpetolog dari ITB Djoko Tjahyono Iskandar mengatakan di Indonesia terdapat 250 species katak, sepertiga dari jumlah tersebut hanya ada di Indonesia. Djoko mencontohkan beberapa species katak yang ada di Indonesia. Misalnya jenis Limnonectes Blythi yang merupakan katak terbesar di Indonesia dan terbesar kedua di dunia. Katak ini berasal dari Sumatera dengan ukuran 30 centimeter. Termasuk juga dua dari tiga species katak terkecil di dunia ada di Indoesia. Species katak lainnya adalah katak merah atau Leptophryne Cruentata yang ada di Gunung Gede Pangrango. Selain itu, satu-satunya katak yang tidak berparu-paru, Barbourula Kalimantanensis, ditemukan tahun 1978 di Kalimantan. Katak ini secara resmi tidak dilindungi oleh pemerintah tapi disimpan di cagar alam di Kalimantan. Dalam diskusi Forum Konservasi Satwaliar Indonesia (Foksi) di Kebun Binatang Bandung, Jumat (27/02/2009) Djoko yang sudah meneliti katak selama 30 tahun ini mengatakan dalam setiap ekspedisi yang dilakukannya selalu ditemukan data species katak baru. Setiap daerah memiliki jenis species yang berbeda-beda dengan jumlah yang juga berbeda. Di Indonesia, Sumatera memiliki jumlah species katak terbanyak yaitu 100 lebih species. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar dibandingkan species katak di Eropa yang hanya memiliki 50 species katak. Katak sendiri memiliki habitat yang berbeda tak hanya di tempat lembab tapi juga tempat kering misalnya katak pohon. Untuk katak Indonesia didominasi dengan warna coklat dan coklat tua. Ketika disinggung apakah Indonesia memiliki jumlah katak terbesar di dunia, Djoko mengatakan belum ada penelitian tentang itu.(ema/ema)
www.smkn1-rotabayat.sch.id smkn1rotabayat.blogspot.com

Proses Metamorfosis Katak/ Kodok

Metamorfosis adalah proses perubahan yang dialami anura (dan juga pada amfibi jenis urodela dan caecilia). Metamorfosis dimulai dari telur dan berakhir pada masa dewasa. Saat mereka meninggalkan bentuk telur, amfibi memiliki ujud larva (kecebong). Saat ini terjadi perubahan anatomi, makanan, dan gaya hidup, perlahan dari tahap awal, yang sepenuhnya di air menjadi hewan yang teradaptasi hidup di darat. Kodok Eropa biasa berkembang dari telur menjadi dewasa dalam waktu sekitar 16 minggu.

Silus hidup katak
  1. Tahap telur
Telur kodok ditutupi dengan kapsul mirip agar-agar yang mengembang saat menyentuh air. Pengembangan ini membuat volumenya membesar dan janin terlindungi. Telur-telur ini bertumpuk dalam satu tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga dan panas juga lebih dapat bertahan. Akibatnya kecebong dapat menetas dalam waktu singkat. Banyak katak dan kodok memakai danau atau sungai yang mengering di masa tertentu, karena hal ini mencegah hewan datang memakan telur dan kecebong mereka.
  1. Tahap kecebong (3 hari)
Kecebong memiliki kepala besar dan tegak. Ada insangnya dan mulut yang terbuka untuk makan. Insang luar muncul tiga hari setelah kecebong keluar dari telur
Kecebong usia 10 hari
  1. Tahap kecebong lanjutan (4 minggu)
Insang luarnya tertutup kulit tubuh dan digantikan oleh insang dalam. Mereka memakan ganggang. Kaki belakang muncul.
  1. Perubahan kedua (6 minggu)
Kecebong mulai terlihat seperti kodok kecil dengan ekor panjang. Mereka berenang di tepi sungai secara berkelompok. Ekor ini kemudian memendek dan mulai berbentuk seperti bumerang.
  1. Perubahan lanjutan kedua (9 minggu)
Sejenis jaringan terbentuk dan membagi atrium jantung. Akibatnya jantungnya kini memiliki tiga ruangan, yang membantu aliran darah antara jantung dan paru-paru.
  1. Perubahan lanjutan ketiga (16 minggu)
Kecebong telah memiliki kaki belakang yang kuat. Matanya juga telah menonjol. Ekornya sangat pendek.
    Rana esculenta, kodok yang dapat dimakan
  1. Perubahan terakhir
Kodok-kodok dewasa berkumpul di tepian sungai sebelum meninggalkan air untuk pertama kalinya. Mereka melakukan ini secara berkelompok.
  1. Ibu dan bapak kodok
Walaupun naluri bertahan hidup anura tidak berkembang baik, katak dan kodok juga merawat anak mereka. Mereka bertelur dalam jumlah besar untuk memastikan ada banyak kecebong yang dapat lolos dari predator yang memakan telur. Lapisan gelatin juga melindungi telur dari predator lain. Beberapa jenis kodok bahkan memelihara anak mereka dengan menjadikan punggung mereka sendiri sebagai sarang. Contoh kodok demikian adalah katak suriname.
Katak Suriname