Rabu, 02 Mei 2012

SISTEM PENCERNAAN PADA KATAK Mengenal Sistem Pencernaan pada Katak


www.smkn1-rotabayat.sch.id smkn1rotabayat.blogspot.com

May 17, 1970 | Author:  | Posted in Uncategorized
SISTEM PENCERNAAN PADA KATAK Mengenal Sistem Pencernaan pada Katak
Katak merupakan salah satu jenis hewan amphibi yang sepertinya paling akrab dengan kehidupan manusia. Katak memiliki kebiasaan hidup di daerah yang lembab dan kotor. Sistem pencernaan pada katak sama dengan sistem pencernaan yang dimiliki oleh hewan amphibi lainnya.
Bagi sebagian orang, khususnya anak kecil, katak adalah hewan yang lucu. Dia berjalan dengan cara melompat. Katak juga tidak menggigit. Namun, ada jenis katak yang bisa juga membahayakan. Katak jenis ini mengandung air seni yang beracun, dan akan berbahaya bila mengenai mata manusia.
Di Indonesia, istilah katak (bangkong) sebanding dengan kodok. Yang membedakaan antara keduanya adalah bentuk tubuh dan jenis kulit. Tekstur kulit yang dimiliki kodok lebih halus, bentuk tubuhnya pendek, bulat gempal atau bahkan kurus.
Kodok juga pada umumnya memiliki kaki bagian belakang yang lebih panjang dibanding kaki depan. Bagian belakang tubuhnya cenderung membungkuk dan tidak memiliki ekor.
Sedangkan untuk katak (bangkong), memiliki kulit yang lebih kasar, bentol-bentol dan tidak mulus, dan mempunyai kaki belakang yang lebih pendek. Cara paling mudah membedakan keduanya adalah dengan memperhatikan cara mereka melompat. Siapa yang dapat melompat lebih jauh maka dapat dipastikan ia adalah kodok, sedangkan yang memiliki kekuatan lompat rendah ia adalah katak.
Seperti kebanyakan hewan-hewan amphibi, katak juga berasal dari telur. Biasanya oleh para indukan katak, telur tersebut diletakkan di daerah lembap. Dalam sekali penetasan, telur yang dihasilkan sebanyak 5000 hingga 20.000 butir telur. Mereka menetas sebanyak tiga kali dalam satu tahun.
Telur katak yang sudah menetas kemudian berubah bentuk menjadi kecebong yang bernafas dengan insang. Kemudian barulah tumbuh menjadi katak dewasa.Dalam pemenuhan kebutuhannya, katak mengkonsumsi berbagai jenis serangga.
Makanya tidak heran bila kita sering menemukan katak berada di pojok-pojok ruangan, di bawah sinar lampu, atau di semak-semak belukar, karena di situlah ia dapat memuaskan perutnya yang kelaparan.
Serangga yang telah di makan tersebut, kemudian di proses oleh sistem pencernaan pada katak. Sistem pencernaan pada katak terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Berikut adalah perjalanan serangga selama berada di sistem pencernaan katak:
Perjalanan pertama serangga dalam tubuh katak berada di rongga mulut. Katak mempunyai gigi berbentuk agak aneh (kerucut), dan lidah yang berguna untuk menangkap mangsanya (serangga).
Selanjutnya menuju esofagus. Esofagus adalah saluran pendek yang menghubungkan rongga mulut dengan ventrikulus.
Ventrikulus. Selayaknya manusia, katak rupanya juga memiliki lambung. Bentuk lambung katak seperti kantung yang diciptakan untuk menampung serangga-serangga.
Intestinum. Selain lambung, katak juga memiliki usus. Ususnya pun meliputi usus halus dan usus tebal. Usus halus yang dimiliki katak, terdiri dari duodenum, jejenum, dan ileum. Sedangkan usus besar katak berujung di rektum dan menuju saluran pencernaan selanjutnya bernama kloaka.
Kloaka. Kloaka bisa dikatakan sebagai tempat terakhir sistem pencernaan pada katak. Di sini, semuanya berkumpul jadi satu, mulai dari hasil pencernaan makanan hingga saluran reproduksi.
www.smkn1-rotabayat.sch.id smkn1rotabayat.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar